Kentut Onta penyebab pemanasan Global?

Posted by unique news Saturday, July 9, 2011 0 comments
Jakarta  (ANTARA  News)-Perhimpunan ilmuwan tentang unta di dunia, Senin (4/7),  dengan  geram menyerang balik rencana Australia untuk membunuh unta liar  dengan  alasan "gas di dalam perut hewan itu menambah parah pemanasan  global". Gagasan tersebut "palsu dan dungu ... penyimpangan ilmu pengetahuan,   demikian tudingan International Society of Camelid Research and   Development (ISOCARD), sebagaimana dilaporkan AFP --yang dipantau ANTARA   di Jakarta, Selasa.

Kelompok ilmuwan itu mengatakan unta dijadikan "kambing hitam" untuk masalah yang dibuat manusia.

"Kami percaya orang yang berhati baik dan rakyat Australia, yang   berinovasi, dapat menyampaikan penyelesaian yang lebih baik dan lebih   cerdas dibandingkan dengan memusnahkan unta dengan cara yang tak   manusiawi," katanya.

Saran untuk membunuh unta dilontarkan di dalam dokumen yang  dibagikan  oleh Department of Climate Change and Energy Efficiency di  Australia,  sebagai bagian dari konsultasi untuk mengurangi cetak biru  karbon di  negeri tersebut.

Rancangan itu adalah gagasan dari satu perusahaan komersial yang   berpusat di Adelaide, Northwest Carbon, konsultasi manajemen hewan dan   lahan, yang mengusulkan untuk mendera unta liar sebagai imbalan bagi   kredit karbon.

Unta didatangkan ke Outback pada Abad XIX guna membantu pemukim awal menangani kondisi kering dan panas.

Sekarang jumlah hewan itu adalah 1,2 juta ekor dan sebagian orang   mengatakan, "menjadi wabah" karena kerusakan yang ditimbulkannya pada   sayur-mayur dan gas perut mereka.

Setiap unta, menurut pelopor pemilahan, sama dengan satu ton karbon   dioksida (CO2), gas utama penyebab pemanasan global, setiap tahun.

Northwest Carbon menyatakan organisasi tersebut akan menembak unta  dari  helikopter atau mengumpulkan hewan itu sebelum mengirim binatang   tersebut ke rumah jagal untuk dikonsumsi oleh manusia atau hewan   peliharaan.

Tapi ISOCARD, perhimpunan dengan lebih dari 300 peneliti yang  bermarkas  di al Ain University di Uni Emirat Arab (UAE), menyatakan  perhitungan  itu tak masuk akal.

"Perkiraan tentang buangan methana oleh unta dilandasi atas  perhitungan data ternak," kata ISOCARD di dalam satu siaran pers.

"Efisiensi metabolis dari unta jauh lebih tinggi dibandingkan yang   dihasilkan ternak lain ... unta dapat menghasilkan susu 20 persen lebih   banyak dengan mengkonsumsi makanan 20 persen lebih sedikit. Hewan   tersebut memiliki sistem pencernaan berbeda dan lebih efisien dalam   pemanfaatan bahan kasar yang berkualitas rendah," kata organisasi   ilmuwan tersebut.

Selain itu, flora bakteri usus unta berarti pencernaan hewan itu  lebih  dekat dengan hewan monogasterik, seperti babi, dan bukan seperti  lembu  atau kambing, kata ISOCARD.

"Oleh karena itu, perkiraan mengenai buangan gas methana unta sangat   bisa diperdebatkan, seperti juga perkiraan populasi unta liar,"   katanya.

Semua 28 juta unta di dunia adalah kurang dari satu persen dari   biomassa pemakan sayur-mayur, dan buangan gas hewan tersebut hanyalah   sekelumit gas yang dikeluarkan oleh hewan ternak, kata ISOCARD.

"Unta liar mesti dipandang sebagai sumber yang tak bisa dibandingkan  di  lingkungan hidup yang kering," kata organisasi itu. "Hewan tersebut   dapat dan mesti dieksploitasi sebagai bahan pangan (daing dan susu),   kulit, daya tarik pariwisata dan lain-lain," katanya.

Australia sangat bergantung atas energi yang dihasilkan oleh  batu-bara  dan ekpor hasil tambang dan memiliki salah satu tingkat karbon  per  kapita paling tinggi di dunia.

Pemerintah Australia berencana mengenakan pajak atas 1.000 pencemar   terbesar di negeri itu dalam buangan karbon mulai pertengahan 2012 alhamdullillah saya ikut profitclicking sudah menginjak $1200 lumayan...

0 comments:

Post a Comment