Pengobatan Alternatif Terapi Listrik Berbaring di Rel Kereta Api
Thursday, July 21, 2011
0
comments

Kereta api yang jarang melintas membuat para lansia merasa nyaman. Setiap 1,5 jam sekali kereta jurusan Kota-Tangerang datang. Pengobatan seperti ini bisa dilakukan siapapun dan gratis.
Para lansia meletakkan kedua tangan dan kakinya di atas, seketika tubuh mereka bergetar tersengat aliran listrik. Kegiatan seperti ini biasa dilakukan selama 1 jam.
Penyakit gula, asam urat, kolestrol dan darah tinggi yang diderita Sri Mulyati (50) tak kunjung sembuh. Ia mengaku sudah selama 13 tahun berobat ke dokter.
Penyakit gula, asam urat, kolestrol dan darah tinggi yang diderita Sri Mulyati (50) tak kunjung sembuh. Ia mengaku sudah selama 13 tahun berobat ke dokter.
Setelah mendengar dari tetangga sejak 1 tahun lalu, Sri mulai mencoba terapi pengobatan di rel kereta api. Syukurlah,ibu 7 anak ini merasa kesehatannya sudah mulai membaik. Biasanya Sri datang setiap hari.
Seperti juga halnya dengan Warsi (40), warga Semanan, Kalideres menderita sakit asam urat sudah sejak 1 tahun yang lalu. Setelah diterapi dengan bebaring di rel kerata,dia merasa kakinya lebih enak saat jalan,sudah tidak sakit dan badan enteng.
Semakin sore, para lansia terus berdatangan. Kebanyakan mereka datang membawa handuk dan sebotol air. Lap itu nanatinya akan disiram air agar menghasilkan tegangan listrik yang lebih besar, karena basah.
Terapi di rel Rawa Buaya sepertinya sudah menyebar di masyarakat. Setiap hari pasti ada yang datang. Mereka yang sudah lebih awal mencoba, mengakui khasiat dari aliran listrik ini.(sus/waa)
0 comments:
Post a Comment