Pahala Ibadah Ramadhan akan diperlipat Gandakan

Posted by unique news Friday, August 5, 2011 0 comments
Pahala Ibadah Ramadhan Berlipat Ganda SUNGGUH  rugi orang yang menyia-nyiakan momentum Ramadlan, sebagai bulan ibadah, karena  pahala ibadah selama Ramadhan  berlipat ganda nilainya di hadirat  Allah SWT. Maka sewajarnya jika setiap Muslim dan Muslimah meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah selama Ramadlan .

Apa lagi Ramadhan hanya datang setahun sekali. Dan kita tidak pernah tahu, apakah kita akan bisa bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan. Siapa tahu, setelah Ramadhan kali ini kita dipanggil pulang untuk selamanya oleh Allah SWT. Anggaplah Ramadlan kali ini adalah Ramadlan terakhir bagi kita.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, DR. Miftah Farid dalam obrolan rohani dengan Pos Kota, Rabu (11/8) di Bandung bersyukur bahwa kesadaran beribadah  selama Ramadlan cukup tinggi. Anak usia TK dan SD, yang sesungguhnya belum dikenakan kewajiban ibadah shaum, karena belum aqil baligh,  sudah banyak yang menjalankan ibadah shaum secara penuh. Para Muslimah yang pada hari-hari biasa tidak mengenakan busana muslim, pada saat Ramadlan, mulai mengenakan jilbab.

Begitu juga masjid dan musola, kemakmurannya meningkat selama Ramadhan. “Selama Ramadlan, terutama pada waktu shalat dzuhur dan ashar, sangat sulit  mencari musola kantor yang kosong dari jamaah. Mereka berada di masjid bukan hanya sekedar mencari tempat yang teduh dari sengatan matahari, tetapi mereka berdzikir dan bertadarus. Masjid raya, masjid besar dan masjid Jami saat Ramadhan, selalu penuh dengan jamaah, baik pada waktu shalat fardu, apa lagi pada saat shalat tarawih.”

Namun Miftah Farid mengingatkan, bagi bangsa Indonesia yang nilai-nilai keagamaannya sudah lebih baik di bandingkan dengan negara-negara lain, dalam menjalankan ibadah, harus sudah memiliki kualifikasi khusus, bukan “hanya sekedar” menjalankan ibadah , tanpa nilai.

Nilai ibadah setiap Muslimin dan Muslimah Indonesia harus lebih baik dibanding dengan nilai ibadah Muslimin dan Muslimah yang hidup di negara yang tengah dilanda perang, penuh konflik dan tekanan dari penguasanya sendiri. Nilai ibadah Muslimin dan Muslimah Indonesia harus mampu menciptakan kesalehan sosial, kemakmuran dan kedamaian bagi bangsa-bangsa  di dunia, sesuai dengan nilai-nilai spiritual Islam,  bahwa Islam adalah rahamatan lil alamin. Rahmat bagi seluruh umat manusia. Pengajar Agama Islam Institut  Teknologi Bandung (ITB) ini menilai Ramadhan adalah saat yang paling tepat untuk berdoa dan  berbuat, untuk  menjadikan umat manusiai bermoral, berkarakter, berprestasi dan rukun.

Dalam bagian lain tausyiahnya Miftah Farid mengingatkan, yang perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah itu bukan hanya umat Islam, tetapi komponen masyarakat lain pun harus sama-sama meningkatkan nilai ibadah. Para pengusaha restoran, rumah makan dan pengusaha tempat hiburan diminta menghentikan sementara kegiatan usahanya. “Selama Ramadlan kami harap mereka mengalihkan aktifitas usahanya ke aktifitas yang lebih mendukung kegiatan ibadah umat. Para pengusaha rumah makan, café dan kantinpun diimbau mengalihkan usahanya pada waktu malam hari. Saat puasa, pada malam hari banyak orang yang mencari tempat berbuka puasa dan makan sahur,” tambahnya.

Oraganisasi massa (Ormas) dan umat Islam juga diimbau tidak merazia tempat hiburan, atau rumah makan.  “Razia tempat hiburan, atau razia rumah makan adalah tugas aparat berwajib. Kita hanya perlu memantau dan mengawasi, apakah aparat benar-benar menjalankan tugas, atau tidak. Jangan sampai kita mencegah kemungkaran, justru menghasilkan kemungkaran lain, berupa kekerasan.

Menyikapi adanya kelompok yanag mengaku Islam, tetapi mengingkari kenabian Muhammad SAW, pembimbing ibadah haji dan penulis sejumlah buku ini  mengingatkan,  agar orang-orang yang mengaku Islam untuk tidak mengingkari kenabian Muahmmad SAW. “ Harus mengakui dan mengamalkan,  bahwa tiada tuhan selain Allah dan  Muhammad adalah Nabi akhir, serta Al Quran adalah kitab tuntunannya,” tandasnya.
Menyikapi tata cara ibadah yang berbeda, yang dilakukan umatg islam, seperti shalat tarawikh, tahlilan dan tata cara ibadah lainnya, Kiyai Miftah meminta umat Islam tidak mempermasalahkannya. Apa lagi jika sampai harus membuat tercerai berainya persatuan dan kesatuan umat. “ Itu semua  hanya masalah teknis ibadah yang tidak perlu dipermasalahkan,” tambahnya.

Yang penting tingkatkan ibadah selama bulan Ramadlan, karena bulan Ramadlan adalh momentum yang baik untuk meningkat kuantitas dan kualitas ibadah. Karena seperti sabda Rasulullah yang diriwayatkan HR Turmudzi,  “Ketika datang bulan Ramadhan semua setan dibelenggu dan semua jin diikat. Semua pintu neraka dirutup, sedangkan  semua pintu surga dibuka selebar-lebarnya.
(chevy ganda/sir).
alhamdullillah saya ikut profitclicking sudah menginjak $1200 lumayan...

0 comments:

Post a Comment