Alasan Rektor UI memberian Gelar Doktor HC kepada Raja Saudi
Monday, September 5, 2011
0
comments
Jakarta - Rektor Universitas Indonesia menyebut pemberian gelar Doktor Honoris Causa pada Raja Arab Saudi, Abdullah, yang dikritisi banyak kalangan, sudah sesuai dengan mekanisme yang ada.
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan Rektorat UI. Terutama terkait aksi dan sikap Raja Abdullah dalam bidang kemanusiaan selama ini.
"Mengapa King? Saya kira peranan interfaith dialog beliau membantu kelaparan di Sudan. Beliau juga membantu pembangunan di Aceh, melakukan modernisasi di tengah pakem Arab Saudi," ujar Rektor UI Gumilar R Somantri di Gedung Rektorat UI, Kampus Depok, Jawa Barat, Senin (5/9/2011).
Gumilar menuturkan, pakem yang ada di Arab Saudi selama ini sangatlah jelas, terutama terkait pemisahan gender. Namun, di tengah pakem yang ketat tersebut, Raja Abdullah dinilai mampu membangun universitas modern.
"Di mana pria dan wanita bisa kuliah bersama tanpa ada sekat, tapi tetap mengutamakan budaya. Salah satunya jilbab yang tetap dipakai," tuturnya.
Alasan lain, lanjut Gumilar, Raja Abdullah juga berperan aktif dalam proses perdamaian di Palestina.
Penjelasan Gumilar ini tak berbeda dengan penjelasannya yang dimuat di harian Arab News. Harian itu melansir, Rektor UI Prof Gumilar R Somantri datang Istana Al-Safa, Jeddah, untuk memberikan gelar Doktor HC pada Raja Abdullah pada Minggu, 21 Agustus.
Gumilar memberikan gelar itu karena Raja Abdullah dianggap telah berkontribusi dalam mempromosikan pengajaran Islam yang moderat, mendukung perdamaian Palestina, dan menginisiasi dialog antar agama. "Kami juga mengapresiasi Raja atas kontribusinya dalam bidang kemanusiaan dan usaha kerasnya dalam mempromosikan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Gumilar kala itu.
(nvc/nrl)
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan Rektorat UI. Terutama terkait aksi dan sikap Raja Abdullah dalam bidang kemanusiaan selama ini.
"Mengapa King? Saya kira peranan interfaith dialog beliau membantu kelaparan di Sudan. Beliau juga membantu pembangunan di Aceh, melakukan modernisasi di tengah pakem Arab Saudi," ujar Rektor UI Gumilar R Somantri di Gedung Rektorat UI, Kampus Depok, Jawa Barat, Senin (5/9/2011).
Gumilar menuturkan, pakem yang ada di Arab Saudi selama ini sangatlah jelas, terutama terkait pemisahan gender. Namun, di tengah pakem yang ketat tersebut, Raja Abdullah dinilai mampu membangun universitas modern.
"Di mana pria dan wanita bisa kuliah bersama tanpa ada sekat, tapi tetap mengutamakan budaya. Salah satunya jilbab yang tetap dipakai," tuturnya.
Alasan lain, lanjut Gumilar, Raja Abdullah juga berperan aktif dalam proses perdamaian di Palestina.
Penjelasan Gumilar ini tak berbeda dengan penjelasannya yang dimuat di harian Arab News. Harian itu melansir, Rektor UI Prof Gumilar R Somantri datang Istana Al-Safa, Jeddah, untuk memberikan gelar Doktor HC pada Raja Abdullah pada Minggu, 21 Agustus.
Gumilar memberikan gelar itu karena Raja Abdullah dianggap telah berkontribusi dalam mempromosikan pengajaran Islam yang moderat, mendukung perdamaian Palestina, dan menginisiasi dialog antar agama. "Kami juga mengapresiasi Raja atas kontribusinya dalam bidang kemanusiaan dan usaha kerasnya dalam mempromosikan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Gumilar kala itu.
(nvc/nrl)
0 comments:
Post a Comment