Wanita Myanmar Dijual Dan Dikawinkan Paksa di China

Posted by unique news Monday, September 5, 2011 0 comments


VIVAnews - Sulitnya kehidupan di Myanmar memaksa para orangtua menjual puteri mereka untuk dikahwinkan paksa dengan lelaki di China. Para wanita malang masih berusia belasan, bahkan anak-anak.
Salah seorang korbannya adalah Aba. Dia mengaku meninggalkan kampungnya, dijual oleh orangtuanya untuk dinikahkan dengan seorang lelaki diYunnan, China. Selama tiga tahun, sebelum akhirnya dia berhasil lari, Aba mengaku mengalami penyiksaan fizik dan mental. Dia merasa tidak ubahnya binatang ternak, ayam atau babi.
"Saya dijual seharga 20.000 Yuan Saya terlalu muda untuk menikah saat mereka membeli saya, kemudian mereka mengatakan bahawa saya harus menikah dengan putra mereka," ujar Aba, dilansir dari laman Telegraph, Minggu, 4 September 2011.
Aba adalah salah satu contoh beruntung dari puluhan wanita Myanmar yang diculik atau dipaksa dijual di pasar gelap China. Sebhaagian besar wanita dari Myanmar yang dijual sebagai pengantin di China tidak berakhir dengan bahagia. Mereka menghadapi kehidupan yang penuh dengan kesengsaraan dan kehinaan. Beberapa akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.
Tidak ada data pasti jumlah korban pernikahan paksa ini. Salah satu penyebab peristiwa ini adalah semakin sedikitnya jumlah wanita di China akibat kebijakan satu anak yang diterapkan pemerintah selama 30 tahun. Selain itu, tradisi keengganan memiliki anak wanita juga menyumbang tragedi ini.
Menurut Akademi Sosial China, saat ini 120 anak laki-laki lahir di Cina untuk setiap 100 anak perempuan. Hal ini berarti pada tahun 2020 terdapat sekitar 24 juta laki-laki China tidak akan mampu untuk menemukan isteri.
"Kebijakan satu anak telah memiliki impak yang cukup besar terhadap ketidakseimbangan demografis, situasi ini menjadikan wanita sebagai komoditi atau permintaan (demand). Kadang-kadang, permintaan dipenuhi oleh calon perkawinan yang sah. Terkadang juga melalui cara ilegal," kata David Feingold, Koordinator Internasional untuk HIV/AIDS dan Perdagangan UNESCO Bangkok.
Myanmar saat ini menjadi sumber utama pengantin paksa di China. Hal ini terutama disebabkan oleh kemiskinan dan kelaparan yang melanda rakyat Myanmar di tengah represi pemerintahan junta yang diktator. Para pedagang mahupun orangtua dapat dengan mudah mengelabui para wanita dengan iming-iming harta.
Harga untuk seorang wanita berkisar antara 6.000 hingga 40.000 Yuan , tergantung dari usia dan penampilan mereka. Menurut Asosiasi Perempuan Kachin Thailand, LSM perlindungan wanita Myanmar, sekitar 25 peratus dari perempuan yang dijual di China berumur di bawah 18 tahun. (umi)
• VIVAnews

alhamdullillah saya ikut profitclicking sudah menginjak $1200 lumayan...

0 comments:

Post a Comment